Walkot Bandar Lampung Tinjau Perbatasan, Masyarakat Tanpa Bukti Rapid Harus Putar Balik

0
394

Bandar Lampung – Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meninjau posko pengawasan perbatasan jelang Nataru, di Tugu Raden Intan Rajabasa, Jumat (25/12).

Posko Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandar Lampung untuk pengawasan perbatasan saat Natal 2020 dan tahun baru 2021 ini ada di tiga titik yakni, posko depan Kantor Polsek Sukarame, posko Lematang Panjang, dan posko Tugu Raden Intan Rajabasa.

“Posko ini sudah sejak 23 Desember 2020, pokoknya semua mobil luar daerah yang mau masuk Bandar Lampung harus menunjukkan bukti negatif rapid test. Kalau tidak bisa menunjukkan bukti rapid test silakan putar balik,” kata Herman.

Upaya ini dilakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung demi menekan laju kasus COVID-19, dan mengingat Kota Tapis Berseri kembali menjadi zona merah. “Kita pastikan yang datang sehat dan masyarakat Bandar Lampung juga sehat semua,” ujar Herman.

Berbeda dengan posko pengawasan sebelumnya yang menyediakan rapid test bagi pendatang, kali ini posko perbatasan Bandar Lampung ini tidak melayani rapid test.

“Tidak ada rapid test di posko, karena kita mengikuti instruksi dari pemerintah pusat, yang keluar daerah harus dilengkapi rapid test atau rapid antigen,” jelas Herman.

Pihaknya memperkirakan, jumlah kendaraan pendatang yang masuk ke Bandar Lampung akan terus meningkat sampai tanggal 2 Januari 2021. “Posko pengawasan ini dari tanggal 23 Desember 2020, dan sudah mulai ramai yang masuk Bandar Lampung. Diperkirakan nanti sampai tanggal 2 Januari 2021,” ungkap Herman.

“Sudah cukup banyak kendaraan yang kita suruh putar balik, karena tidak dapat menunjukkan bukti rapid test-nya,” imbuhnya.

Posko pengawasan di perbatasan Bandar Lampung saat Nataru ini akan berlangsung hingga 3 Januari 2021. Setiap posko pengawasan terdapat 17 anggota yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, BPBD dan Pol-PP Kota Bandar Lampung.

Sementara melihat situasi COVID-19 di Bandar Lampung saat ini terdapat 2.585 kasus terkonfirmasi positif, yang sudah selesai isolasi atau sembuh 1.670, dan meninggal 181 orang. (Jef)